Jumat, 16 Januari 2009

Ambil lah sebuah gelas yang setengahnya berisi air. Kemudian pinta lah setiap orang untuk mengatakan apa yang di
lihatnnya. Sebagan mengatakan gelas itu setengah kosongvdan sebagian lagi melihat gelas tersebut
setengah masih berisi. Dilihat dari 'kebenaran' berdasarkan fakta kedua jawaban tersebut benar. Tetapi dibalik semua
itu yang menarik adalah cara pandangnya. Coba perhatikan dengan seksama, mereka yang mengatakan gelas tersebut setengah
kosong mengilustrasikan bahwa cara pandang yang pesimis, sedangkan yang melihat gelas itu setengah masih ada isinya. Bahkan
dengan semangat mengatakan "masih setengah lagi,

mengilustrasikan cara pandang yang positif.
Ilustrasi ini dapat kita rasakan sebagai contoh ketika jam kerja menunjukkan sudah menunjukkan pukul 15.45 WIB, kemudian kita diminta untuk melakukan pekerjaan tertentu. Sebagian orang dapat saja mengatakan, " ah, tanggunglah, besok aja. sebentar lagi juga pulang!!!"
Sebagian lagi justru mengatakan yang sebaliknya "mari saya kerjakan,mumpung masih ada waktu 15 menit lagi, Kita punya pekerjaan lain. Waktunya sama, namun cara kita memandang untuk bersikap terhadap waktu yang sisa 15 menit tersebut tentu berbeda-beda Di lain pihak, dari sisi bisnis, tentu setiap orang pun dapat melihat dengan cara pandang yang berbeda terhadap situasi yang melanda perusahaan. Perkembangan perusahaan bisa bertahan dan bertumbuh atau tidaj , juga bergantung bagaimana karyawan memandangnya. Dalam kehidupan hubungan antar pegawai pun demikian. cara kita memandang orang lain akan sangat mempengaruhi bagaimana hubungan kita dengan orang tersebut selanjutnya.Ada juga orang yang berkutat pada sisi negatif orang lain dibandingkan potensi-potensi yang masih dimilikinya. Masih ada juga segelintir orang yang labih suka menceritakan gelas kosong
orang lain daripada gelas isi dirinya.

Para ahli mengatakan bahwa cara pandang ini sangat dipengaruhi oleh apa yang masuk melalui pikiran. Baik itu melalui media bacaaan, tontonan, maupun hasil perbincangan dengan orang lain. Bagaimana gelas perjalan karir kita saat ini, bagaimana gelas perusahaan dalam perkembangan terakhirnya. Semua tentu tidak ada yang penuh dan pasti ada-ada bagian yang kosong. satu langkah yang penting untuk melaluinya dengan efektif adalah dengan memaknainya pada sisi yang masih terisi. Melalui pemaknaan yang demikianlah kita akan mampu berbuat kreatif dan berbuat banyak bagi perusahaan , keluarga dan diri sendiri.

" Lakukan yang terbaik yang bisa anda lakukan, dengan segenap kemampuan, dengan cara apapun,dimanapun, kapanpun, kepada siapapun, sampai
anda sudah tidak mampu lagi melakukannya.

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Isikan Komentas Pada Artikel Ini [A K K]

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!